Friday, February 13, 2015

Ternak ayam petelur pak karjo

  Menjadi peternak ayam petelur yang sukses pastinya menjadi idaman bagi para peternak ayam, tapi itu bukan hal yang mudah sob.

  Ni cerita dari "pak karjo" yang beralamatkan di gunung wungkal, memang untuk menjadi peternak yang di bilang berhasil tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi memerlukan keuletan, ketekunan, kesabaran dan jangan menyerah.

  Memang dalam beternak ayam petelur sangat banyak sekali kendala yang harus di atasi. Setidaknya kalian harus tau apa yang di suka ayam dan yang dirasa ayam, kalian sebagai majikan ayam harus sepaham dengan ayam dan harus sabar. Karena ayam juga punya perasaan terutama kandang

*kandang:
  Usahakan kalian membuat kandang di tempat yang tenang dan jangan terlalu dekat dengan lingkungan.

*Tempat ayam:
  Dalam membuat tempat ayam tidak harus mewah, sederhana saja yang penting nyaman di tempati ayam.

*pemeliharaan:
Kasus terpenting dalam pemeliharaan harus teliti dan sabar, kalian harus teliti dan tau ayam yang sakit dan harus tau juga pengobatanya.

*Kebersihan:
Dalam kesuksesan seorang peternak, kebersihan juga merupakan kunci utama. Meski terbilang hal sepele tapi itu sangat berarti bagi seorang peternak, kalian harus bersih diri dan kandang ayam pun juga harus bersih

Itu tadi sob sedikitt ulasan dari " pak karjo" seorang peternak ayam petelur. Buat sobat yang baru belajar ternak yang masih sedikit bingung bisa saja konsultasi langsung dengan pak karjo mengenai ayam petelur di gunung wungkal rt03/01, pasti kalian akan dibantu.

Sunday, February 8, 2015

Ternak kambing modern pola makan fermentasi

Pola pakan fermentasi kini sudah diterapkan oleh sebagian kecil peternak kambing di Indonesia, dan terbukti sukses, baik sukses dalam urusan irit waktu pemeliharaan, irirt biaya pemeliharaan, efektif dalam meningkatkan hasil penjualan, sukses dalam mengembangkan agrobisnis dengan start awal peternakan kambing

Namun kesuksesan para peternak modern ini tentu saja sebelumnya melewati tahap sulit, diantaranya adalah :
1: Pola pikir lama. Pola pikir metode lama mengenai peternakan kambing sangat menghambat masuknya berbagai informasi perkembangan teknologi tepat guna untuk peternakan kambing. Hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan simple seperti : " kok mudah banget, kok kambing dikasih makanan jerami, kok kambing dikasih makan gedebog pisang, nanti kambing akan mati kalau makan pakanan yang tidak biasanya. nanti kambing bunting akan keguguran kalau makan pakan fermentasi, kualitas dagingnya dipertanyakan, lebih enak makan daging kambing yang makan hijauan, " dll.
2: Lingkungan. Komunitas peternak kambing di desa, biasanya sangat sensitif, apalagi kalau adanya ilmu-ilmu baru, mereka cenderung menolak, mencemooh dan tidak percaya, namun sebenernya perkembangan teknologi peternakan ini sangat membantu mereka dalam mengelola bisnis ternak 3:kambingnya. Perlu diingat bahwa tidak selalu peternak akan mudah untuk mendapatkan pakan hijauan, apalagi kalau musim kemarau, nah pola makan fermentasi ini akan sangat membantu dalam pemberian pakan, sehingga di lingkungan peternak tidak akan ada lagi gesekan karena rebutan pakan hijauan .
*Akses informasi. Akses informasi ini sangat memperngaruhi penyebaran informasi teknologi peternakan kambing modern, khsususnya mereka yang berada di pelosok dan belum tersentuh internet dan tidak kebagian dikunjungi oleh petugas dinas peternakan.
*Akses penjualan. Pola pakan fermentasi sedikit banyak ditentang oleh para pedagang kambing, karena anggapan kualitas dagingnya jelek, kambing tidak sehat dll, namun perlu disadari, Indonesia masih mengimpor ribuan sapi dari Australia tiap tahunnya, pertanyaannya apakah disana ada orang yang tiap hari pergi " NGARIT RUMPUT " ? kayaknya tidak ada deh.. mereka menggunakan sistem pola makan fermentasi. Bagaimana rasa kualitas dagingnya, hmmmm enak-enak saja, buktinya ketika kita makan sate, tongseng kambing kita tidak pernah nanya, sebelumnya kambingnya dikasih makan apa ?. Perlu diingat ketika kita mampu mensupply kebutuhan pasar daging khususnya untuk daging kambing,  itu lah yang lebih disukai pasar karena mampu mencukupi kebutuhan pasar dengan harga yang lebih terjangkau. Ingat penjualan kambing bisa dilakukan sendiri dengan menggunakan jasa internet, kambing bisa dijual kemana saja, baik dalam keadaan hidup maupun dalam keadaan bentuk daging siap konsumsi. Ingat, masa depan peternakan kambing kita tidak hanya tergantung oleh para tengkulak kambing.
Dengan adanya internet ini kami berharap sesama peternak kambing bisa saling berkomunikasi, berbagi ilmu dan berbagi peluang usaha sehingga usaha peternakan kambing kita semua bisa lebih efektif, produktif dan bisa menjadi mata pencaharian yang lebih baik di kemudian hari.

Friday, January 30, 2015

Bentuk dan ukuran kandang ayam petelur

Kandang ayam pada masa grower
Kandang ayam masa grower (kandang baterray) 

Merupakan kandang yang berbentuk sangkar empat persegi panjang yang disusun berderet-deret memanjang bertingkat dua ataupun bertingkat tiga, dan setiap sangkar (ruangan) dapat menampung satu ekor ayam. Lantai kandang merupakan bilah-bilah bambu atau kawat yang disusun tidak rapat agar kotoran ayam dapat langsung jatuh ke tanah. Ukuran luas sangkar kandang untuk satu ekor ayam adalah panjang 25 cm, lebar 25 - 30 cm, dan tinggi 40 - 45 cm. Pintu kandang terletak dibagian depan, pada sisi yang berukuran 40 - 45 cm x 25 - 30 cm. Model kandang ini paling sesuai dan efektif untuk daerah tropis yang panas dan lembab seperti di Indonesia, serta cocok untuk lahan yang sempit.

#Beberapa keuntungan kandang model ini adalah sebagai berikut:
*Lebih menghemat tempat dan dapat dibuat bertingkat.
*Produktifitas masing-masing ayam dapat diketahui.
*Pengawasan kesehatan ayam lebih terjamin.
*Penyebaran atau penularan penyakit lebih luas dapat dicegah.
*Energi yang dikeluarkan lebih sedikit, sehingga ayam dapat berproduksi maksimal.
*Mencegah kerusakan telur pada kerusakan.
*Mencegah terjadinya kanibalisme.
*Memudahkan pemeliharaan seperti pemberian pakan, minum dan lain-lain.
*Memudahkan dalam pengambilan telur.

#Berikut adalah gambar kandang ayam masa grower (baterray):

Sunday, January 25, 2015

Pengaruh cahaya pada produktifitas ayam petelur

Bila kita tinjau dari iklimnya kepulauan Indonesia yang terbentang disepanjang khatulistiwa (tropis) mempunyai iklim dengan perubahan temperatur udara yang tidak begitu besar sepanjang tahun. Temperatur udara minimum dan maximum diseluruh kepuluan Indonesia walaupun agak berbeda-beda, tetapi sebagian besar masih dapat ditoleransi atau diadaptasi dengan baik oleh ternak ayam ( ± 210C s/d ± 270C ). Bahkan dibeberapa daerah terdapat temperatur udara yang sangat baik (favorable) bagi ternak ayam ( ± 150C s/d 210C ) dan samping itu di temukan pula daerah yang mempunyai temperatur lebih
tinggi dari kebutuhan optimal ternak ayam, seperti daerah dataran rendah dan pantai. Keadaan iklim yang sedikit berbeda ini memerlukan perhatian management yang berbeda seperti menyiapkan konstruksi kandang ayam, kwalitas ransum makanan, penyimpanan hasil produksi ddsn sebagainya.
      Salah satu sumber bahan protein yang bermutu tinggi bagi rakyat Indonesia, mudah diperoleh dan terjangkau oleh kemampuan pendapatannya ialah telur dan dagingnya. Dalam rangka usaha menambah penyediaan protein hewani inilah pemerintan menganjurkan untuk meningkatkan lagi perkembangan peternakan ayam ras (unggul), seperti penyediaan bibit unggul, obat-obatan, melaksanakan pameran atau kontes ternak unggas secara nasional dan sebagainya.
            Ada berbagai pola yang dapat dilakukan dalam pemberian cahaya tambahan pada ayam periode produksi. Jika pola pemberian cahaya ini tidak dilakukan dengan benar, maka justru akan merugikan peternak. Oleh karena itu, sebelum peternak melakukan pengaturan pencahayaan dengan berbagai modifikasi, peternak harus mengetahui fungsi cahaya tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengaturan berbagai modifikasi yang disesuaikan dengan lingkungan dan kondisi ayam.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap produktivitas telur
2. Bagaimana hubungan cahaya terhadap proses pembentukan telur

PEMBAHASAN
1.      PENGARUH CAHAYA TERHADAP PRODUKTIVITAS TELUR
Setiap mahluk hidup selalu hampir pasti memberikan respon reaksi terhadap perubahan gelap terang cahaya atau sinar matahari atau cahaya tiruan. Periode gelap terang merangsang proses pematangan organ reproduksi dan oviposisi atau peletakan telur. Dengan melihat sifat alami tersebut, maka bisa dimanipulasi untuk meningkatkan produksi telur. Intensitas cahaya merangsang pelepasan dan peningkatan suplai  FSH( follicle stimulating hormone ) yang pada gilirannya nanti, melalui aktivitas ovary mengakibatkan terjadinya ovulasi atau pengeluaran sel telur dan oviposisi peletakkan telur sebelum keluar (Anonim,2012).
Paparan cahaya yang terlalu berlebih, sehingga ayam bertelur lebih awal akan berakibat bentuk bobot telur yang berukuran kecil dan lama produksi telur akan berjalan singkat. Jika sebaliknya maka bentuk dan bobot telur akan berukuran besar. Oleh karenanya, penting untuk dapat mengatur cahaya sehingga ayam atau bebek itik dara tersebut memulai peneluran pada periode perkembangannya yang sesuai dan dengan demikian ukuran telur yang di hasilkan  sesuai dengan permintaan pasar.
Ada berbagai macam metode, meskipun kelihatan berlainan tapi sebenarnya tujuannya sama. Dengan di kandangkan pada satu areal kandang tertentu, memudahkan untuk menyusun strategi pemeliharaan dan mudah dalam control, cahaya, kelembaban, temperature.
Metode Step Down Step Up
            Ayam dara yang beranjak dewasa pada saat lamanya siang hari bertambah, cukup hanya di sediakan cahaya tiruan , sehingga cahaya dapat di kurangi 1 jam lamanya setiap 2 minggu sekali, sampai ayam dara menginjak umur 22 minggu. Pada saat ini, cahaya di tambah lagi dengan cara yang sama hingga mencapai lamanya siang 14 – 16 jam sehari. Sebetulnya masih ada metode yang lain missal : metode pencahayan tetap, modifikasi step down step up dan metode auburn. Tapi karena ketiganya tidak cocok di terapkan di Indonesia makanya saya tidak membahasnya. Kalaupun tetap di paksakan di pakai,harus memerlukan model kandang yang close up, padahal ini kan memerlukan modal dana yang terlalu mahal, tidak cocok untuk peternak kecil di Indonesia yang jumlahnya bisa jutaan personal.
            Lebih gampangnya, tambah cahaya pagi hari lamanya 2 jam, dari jam 4 – 6 pagi hari dan penambahan cahaya pada malam hari selama 2 jam mulai pukul 6 – 8 malam. Ini setelah ayam menginjak umur produksi di mulai minggu ke 17 hingga afkir. Sedang saat periode grower I dan II, dimulai pada minggu ke 6 hingga minggu ke 16 intensitas cahaya di kurangi sehingga lamanya siang hari kisaran 10 – 12 jam.
Induk induk ayam sedang bertelur jangan sekali-kali dilakukan pengurangan jatah cahaya karena akan berakibat pada penurunan produksi telur.Sebagai contoh pengaturan fisik untuk menghasilkan pencahayaan yang diinginkan pada kandang postal maupun baterai, gunakan sebuah kubah reflector dengan bola lampu 60 watt berdiameter 2 meter  untuk luasan kandang 7 X 5 meter persegi dan 5-7 meter di atas kandang.
Untuk lebih mudahnya agar lebih praktis pelaksanaannya, pada periode grower minggu ke 6 hingga minggu ke 16 kandang segera di tutup sehingga cahaya tambahan dari luar tidak bisa masuk, pada jam 3 sore dan nanti baru di buka kembali pada pagi hari saat jam 7. Sedang pada periode layer atau produksi tambah cahaya selama 2 jam pagi hari dari jam 4 – 6, lampu tambahan di nyalakan,sedang pada sore hari beri tambahan cahaya lampu dari jam 6 – 8 malam.
Efek cahaya mempengaruhi: * ayam sedang bertumbuh, * ayam sedang bertelur, terutama pengaruh terhadap kelenjar endokrin (hipotalamus pituitary/hipofisa, gonad) untuk mengeluarkan hormon yang dibutuhkan untuk produksi telur. Di luar negeri, pada musim semi (spring) [anjang cahaya/sinar matahari mencapai 11-12 jam perhari, selama musim dingin (winter) cahya tidak normal, sehingga seringkali untuk menambah panjang cahaya sehari dipergunakan cahaya buatan (artificial light).
Menurut Anonim (2012) Waktu pemberian cahaya buatan ada 3 macam:
1. Morning light (penambahan cahaya pada dini hari)
2. Evening light (penambahan cahaya pada sore hari)
3. Morning and evening light (penambahan cahaya kombinasi pagi dan sore hari)
           
2.      HUBUNGAN CAHAYA TERHADAP PRODUKTIFITAS TERNAK UNGGAS
Terdapat beberapa effek endocrine yang terjadi dari aksi sederhana dan langsung dari satu hormon. Aktifitas physiologis dari ayam, terutama yang betina, bergantung pada hubungan yang complex dari efek-efek kelenjer. Sebagai contoh ialah pengaturan hormonal dari ovulasi dan pembentukan telur. Folicle Stimulating Hormon (FSH) yang berasal dari lobus anterior kelenjar pituitary menyebabkan pertumbuhan dari fillikel-follikel beserta ova didalamnya. Bila follicle telah mencapai besar, hormon “Leutinizing Hormon” ( LH ) dilepas dari kelenjer pituitary dan menyebabkan ovulasi. Disamping itu oviduct juga berada dibawah pengaturan hormon dan dia distimulir pada waktu yang tepat untuk menangkap ovum yang di lepaskan waktu ovulasi (Syamsuddin,1989)
Sekresi hormon dari folikel bertanggung jawab untuk pembesaran oviduct sampai dapat berfungsi, untuk pemisahan tulang pubic, pembesaran vent, dan untuk mobilisasi timbunan-timbunan lemak untuk pembentukan kerang telur. Sekresi albumen berada dibawah kontrol satu hormon yang disekresikan oleh tenunan interstitel ovarium. Pembentukan kerabang telur sebahagian berada dibawah kontrol hormon yang disekresikan oleh kelenjar parathyroid. Pada permulaan dan akhir pembentukan kerabang telur waktu sekresi dari hormon haruslah benar-benar tepat. Pada akhirnya hormon yang dijumpai pada kelenjar pituitary bagian posterior tetapi disekresikan oleh sel-sel yang khusus dari hypothalamus akan bekerja pada waktu yang tepat, sehingga telur-telur yang telah terbentuk dikeluarkan (Syamsuddin, 1989)
Fungsi normal dari seluruh proses produksi telur semuanya tergantung pada penyesuaian serta syncronisasi yang tepat dari seluruh kejadian. Bila salah satu kelenjar mulai berfungsi secara tidak secara tidak normal ( menurut kehendaknya ) misal adanya penyerangan tumor dan tidak menunggu tanda yang tepat maka kemungkinan besar terbentuknya telur yang tidak normal, seperti telur tanpa kuning telur, kerabang telur yang lembek, telur dalam telur dua kuning telur dan sebagainya. Waktu oviposition dapat dipengaruhi oleh pengaruh luar seperti menangkap atau memegang seekor petelur beberapa saat sebelum waktu bertelur yang normal terjadi akan dapat menunda oviposition yang cukup lama. Gertakan dan pertumbuhan ovarium akan menghasilkan kenaikan produksi hormon-hormon ovarium yang cukup mengherankan sebab berlaku untuk kedua sex hormon jantan dan betina. Sex hormon jantan ( Androgen ) bertanggung jawab untuk keadaan merah dari pial serta jengger yang berlemak ( berlilin ) pada petelur yang normal. Sex hormon betina ( Estrogen ) mengontrol sifat-sifat kebetinaan yang sekunder seperti tatawarna bulu yang normal, tiadanya taji tingkah laku betina (Syamsuddin, 1989).
Disamping itu betelur dan ovalusi dapat terpengaruh oleh faktor luar dari cahaya terang atau gelap. Diketahui bahwa ovulasi terjadi ± 30 menit setelah bertelur. Tetapi jika peneluran terlambat sampai jam 4.00 sore, pelepasan ovum berikutnya, tidak akan terjadi kira-kira 10 – 12 jam kemudian, kecuali jika schedul cahaya normal untuk petelur telah disiapkan atau petelur tersebut dipelihara pada cahaya yang terus menerus dengan intensitas yang konstant selama 24 jam.
Jika cahaya digunakan sepanjang malam diperkirakan bahwa ayam akan bertelur pada siang dan malam hari tetapi hal ini tidak terjadi karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang sangat jelas antara cahaya siang dan cahaya pada malam hari. Kalau petelur-petelur dipelihara pada sangkar individual ( individual cage ) dalam suatu ruangan tanpa cahaya alam, dan secara terus menerus ( konstant ) diberi penerangan selama 24 jam,mereka akan bertelur setiap waktu dan akan menghasilkan sebahagian dari telurnya pada malam hari. Petelur-petelur yang mendapat cahaya buatan dari jam 6 pagi – 6 sore ( 12 jam ) dan selama 12 jam lain tidak akan mendapat cahaya sama sekali, maka ayam-ayam akan bertelur pada siang siang hari. Bila schedul penyinaran dirobah yaitu dari jam 6 sore – 6 pagi dan pada siang hari tidak dapat cahaya sama sekali maka dalam waktu 3 hari, waktu bertelurnya berubah dan seluruh telurnya akan dikeluarkan pada malam hari.
Penggunaan Cahaya Buatan
Cahaya buatan digunakan untuk mengontrol pertumbuhan dan kecepatan kedewasaan kelamin pullet sehingga tubuhnya sudah cukup besar untuk menghasilkan telur yang pertama sesuai yang diharapkan. Suatu masalah yang praktis ialah bagaimana mengontrolumur dan berat pada sexual matuarity sehingga “egg layingperformance”nya akan menguntungkan secara komersial. Cara ini dapat diatasi dengan cara mengurangi panjangnya hari dan pemeliharaan ayam tersebut mulai pemeliharaan sampai saat bertelur. Panjangnya hari pada pemeliharaan anak-anak ayam secara lambat laun dikurangi hingga hanya kira-kira 6 jam dalam sehari padaa saat mana pullet telah berumur 5,5 – 6 bulan. Pada saat ini cahaya dinaikkan 14 – 16 jam/hari guna menstimulir produksi (Anonim, 2012).
Untuk pelaksanaan ini akan membutuhkan kandang tertutup dimana semua cahaya alam tak ada sama sekali, selama akhir periode grower. Cahaya buatan dapat pula digunakan pada pullet yang tidak bertelur atau petelur tua untuk berproduksi pada waktu yang dikehendaki atau menunda produksi yang normal. Cahaya buatan tambahan dapat di gunakan pada ayam ( unngas ) sebagai rangsangan disamping cahaya alam. Pengaruh akibat penambahan cahaya itu akan diperoleh 7 – 10 hari kemudian. Biasanya penggunaan cahaya tambahan ini dilakukan pada pagi hari, sore hari atau kombinasi keduanya guna melengkapi kebutuhan cahaya 13 – 14 jam dalam sehari (Anonim, 2012)
Dalam gertakan cahaya akan mempunyai level intensitas tertentu sebab bertambah terangnya cahaya tidak berpengaruh terhadap kenaikan produksi telur yang lebih besar. Level intensitas cahaya 0,5 – 1 foot candle harus diberikan pada periode tergelap elama pemeliharaan ayam. Cahaya merah lebih efektif dari pada cahaya biru, tapi walupun demikian cahaya putih dari bola lampu biasa mengandung cahaya merah yang cukup untuk mengadakan stimulus yamg memuaskan. Anak ayam merlukan cahaya yang lebih banyak dari pada ayam tua. Setelah mencapai umur 4 minggu,ayam akan lebih baik pertumbuhannya apabila cahaya yang diberikan penuh lagi menjelang masak kelamin ( umur 20 – 22 minggu ). Cahaya yang diterima ayam dapat berupa cahaya buatan atau cahaya alam.
Cahaya sangat diperlukan dalam pemeliharaan ayam, karena memiliki arti penting berkaitan dengan proses pertumbuhan dan produksi ayam, yaitu sebagai berikut: Proses pertumbuhan.  Keberadaan cahaya yang masuk kedalam ruangan memungkinkan ayam untuk mampu melihat lingkungan sekitar, terutama makanan dan air minum yang tersedia. Sehingga dengan demikian, keberadaan cahaya tersebut tentu saja akan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ayam. Sementara, jumlah makan yang masuk kedalam tubuh (feed intake), juga berpengaruh besar terhadap proses produksi. Proses Produksi Telur.
Pengaruh cahaya terhadap proses produksi telur adalah merangsang hormon reproduksi gonadotropin, dan proses ovulasi atau peneluran. Hal ini terjadi karena cahaya yang masuk kedalam ruangan diterima saraf pada mata ayam, yang kemudian menimbulkan rangsangan dalam mengahsilkan hormon yang sangat potensial dalam proses pembentukan telur (Anonim, 2012)

KESIMPULAN
Adanya pencahayaan, baik pencahayaan alami (sinar matahari) maupun cahaya buatan (lampu) akan menstimulasi hipotalamus di otak. Selanjutnya, “sinyal” cahaya akan diteruskan ke kelenjar-kelenjar tubuh, seperti hipofisa, tiroid dan paratiroid untuk menstimulasi disekresikannya hormon.
Kelenjar hipofisa akan mensekresikan “folicle stimulating hormone (FSH)” atau hormon perangsang perkembangan sel ovum pada indung telur (ovarium). Hormon inilah yang sangat berperan penting untuk pembentukan sebutir telur. Adanya sinyal cahaya juga menstimulasi kelenjar tiroid mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur kecepatan metabolisme tubuh sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan. Kelenjar paratiroid juga terstimulasi oleh adanya cahaya untuk mensekresikan hormon paratiroksin yang berperan dalam pengaturan metabolisme kalsium (Ca) dan fosfor (P). Setelah melihat fungsi dari adanya pencahayaan tersebut maka sudah selayaknya kita memberikan perhatian yang lebih pada program pencahayaan.
Beberapa hal yang selayaknya kita ketahui tentang program pencahayaan antara lain lama waktu pencahayaan, besarnya intensitas cahaya dan kapan pencahayaan tersebut dilakukan. Pada ayam petelur, lama waktu dan intensitas pencahayaan sangat dipengaruhi oleh fase atau umur produksi.
Cahaya sangat diperlukan dalam pemeliharaan ayam, karena memiliki arti penting berkaitan dengan proses pertumbuhan dan produksi ayam, yaitu sebagai berikut:
·         Proses Pertumbuhan. Keberadaan cahaya yang masuk kedalam ruangan memungkinkan ayam untuk mampu melihat lingkungan sekitar, terutama makanan dan air minum yang tersedia. Sehingga dengan demikian, keberadaan cahaya tersebut tentu saja akan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ayam. Sementara, jumlah makan yang masuk kedalam tubuh (feed intake), juga berpengaruh besar terhadap proses produksi.
·         Proses Produksi Telur.  Pengaruh cahaya terhadap proses produksi telur adalah merangsang hormon reproduksi gonadotropin, dan proses ovulasi atau peneluran. Hal ini terjadi karena cahaya yang masuk kedalam ruangan diterima saraf pada mata ayam, yang kemudian menimbulkan rangsangan dalam mengahsilkan hormon yang sangat potensial dalam proses pembentukan telur

Saturday, January 24, 2015

Mengatasi kerabang telur tipis cara beternak

Mengatasi Kerabang Telur Tipis
» Senin, 11 Juni 2012 | 10:50:37 | Hit: 7230

        A.      Definisi

Kualitas dari sebutir telur ditentukan oleh kualitas bagian dalam (kekentalan outih dan kuning telur, warna kuning telur dan ada tidaknya bintik darah pada putih atau kuning telur) dan kualitas nagian luar (bentuk, ukuran dan warna kerabang). Telur ayam komersial yang normal memiliki cirri-ciri berwarna coklat terang, kerabang telur tebal, memiliki berat sekitar 55-65 gram/butir, putih telur kental dan di dalam kuning telur tidka terdapt blood spot/bintik darah.

Sejak pertama kali ayam bertelur, yaitu ketika mencapai umur 18 minggu hingga afkir, ukuran dan berat telur memang tidak akan sama setiap harinya. Dalam hal ini, seorang peternak harus memiliki respon untuk menentukan apakah ukuran/berat telur yang dihasilkan sesuai/mendekati standar atau jauh dari stnadar. Jauh dari standar, artinya lebih besar atau lebih kecil. Tidak sesuainya ukuran dan berat telur bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda.

Mengenai masalah terkait warna telur, umumnya ada beberapa peternak yang menemukan telur tidak berwarna coklat. Warna coklat pada telur ayam pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor genetik yaitu adanya zat warna phorpyin di saluran reproduksi ayam. Jadi setiap jenis unggas, telah ditentukan warna telurnya baik putih, biru atau coklat. Namun dalm pembentukan warna kulit telur juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi atau obat tertentu. Kondisi lingkungan dan penyakit juga bisa berpengaruh terhadap optimal tidkanya pewarnaan kerabang telur. Masalah kerabang telur tipis dna lembek bisa bersumber dari nutrisi ataupun karena infeksi penyakit. Demikian juga dengan putih telur yang encer. Kerabang telur tipis atau lembek adalah keadaan dimana kulit telur lunak dan terawang bial dilihat dengan cahay yang terang(candling).

B.      Faktor Penyebab Kerabang Telur Tipis

Disini ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerabang telur menjadi lembek, diantaranya yaitu:
1.       Kekurangan kalsium atau vitamin D
        Kerabanag telur yang baik sebgaian besar (40-60 %) tersusun atas kalsium. Selama bertelur, ayam membutuhkan kalsium (Ca) sampai 20 kali dari kebutuhan normal. Dlama oviduk tidka cukup tersedia Ca, sehingga saat pembentukan kerabang telur sebagian besar diserap dari Ca bebas yang terdapat dalam plasma darah. Jika sediaan Ca di dalam tubuh ayam tidak tercukupi, maka pembentukan kerabang telur dapat terganggu. Akibatnya kerabang telur lembek.

2.       Suhu/cuaca panas
        Cuaca panas menyebabkan konsumsi ransum turun sehingga ayam tidak memperoleh nutrisi dengan cukup. Selama cuaca panas, ayam akan mulai panting (megap-megap) sehingga mengeluarkan banyak karbondioksida (CO2). Pda pembentukan telur CO2 diperlukan untuk membentuk kalsium karbonat (CaCO3) yang berguna untuk menyusun kerabang telur. Akibatnya kerabang akan lebih tipis dan mudah retak.

3.       Infeksi penyakit
        Penyakit yang dapat menyebabakan kerabnag telur lembek adalah AI, ND, EDS dan IB. Penyakit AI dan EDS dapat menyebabkan telur tidak memeliki kerabnag, pada kasus ND kualitas kerabang telur menjadi tidak normal (kasar, tipis, atau lembek)

4.       Bunyi gaduh atau perlakuan yang kasar dapat menyebabkan ayam kaget/stress. Stress tersebut dapat menyebabkan proses pembentukan kerabang telur tidak berlangsung secara sempurna. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga agar ayam setenang mungkin selama masa bertelur (Info Medion Edisi November 200).

C. Pencegahan

1.       Untuk mengatasi kekurangan kalsium, dapat ditambahkan grit (tepung kulit kerang) dalam ransum. Grit merupakan sumber kalsium yang baik. Selama masa grower, grit diberikan sebanyak 0,5 kg tiap 100 ekor ayam. Pemberian grit dilakukan 2 kali sehari tiap minggu. Khusus selama masa bertelur, grit sebaiknya diberikan pada sore hari karena penyerapan kalsium paling baik pada malam hari. Ukuran grit yang baik adalah sekitar 2-4 mm, ukuran yang terlalu besar justru dapat mengganggu proses pencernaan. Perlu diingat juga bahwa penyerapan Ca oleh tubuh ayam dipengaruhi oleh kecukupan vitamin D. Olhe sebab itu selain pemberian grit, perlu ditambahkan juga Strong Egg atau Egg Stimulant.

2.       Untuk mengatasi cuaca panas, sediakan air munim dan tempat minum dalam jumlah yang cukup, buka tirai lebar-lebar, pasang kipas angin, ganti sekam yang basah, dan lakukan penyemprotan kandang dengan menggunakan desinfektan seperti Antisep atau Neo Antisep. Jika perlu, ayam dipuasakan makan 1-2 jam selama cuaca panas pada siang hari untuk mengurangi panas yang sikeluarkan oleh tubuhnya.

3.       Untuk mengatasi kasus karena infeksi penyakit lakukan program vaksinasi sesuai kondisi peternakan setempat, dengan menggunakan Medivac ND Hitcher B1, Medivac ND Clone 45, Medivac AI, Medivac IB H-120, Medivac IB H-52, Medivac ND-IB, Medivac ND-IB Emulsion, Medivac ND-AI Emulsion, Medivac ND-IB-IBD Emulsion atau Medivac ND-EDS-IB Emulsion

4.       Oleh sebab itu, penting untuk menjaga agar ayam setenang mungkin selama masa bertelur

Jadi kerabang telur lembek bukan disebabkan oleh kelebihan dosis Egg Stimulant. Egg Stimulant mengandung multivitamin dan antibiotic egg promoter yang diperlukan untuk produksi telur, kelebihan dosis akan dikeluarkan dari tubuh melalui feses.

Nama-Nama Penyakit Ayam Dan Cara Pengobatan

Para pengemar ayam pasti sudah tahu beberapa tentang penyakit ayam, akan tetapi banyak juga yang tidak tahu. Disini kita bisa membahas beberapa tentang penyakit ayam.

*Pilek (Snot atau Coryza)
Penyakit ini sering muncul pada saat peralihan musim, penyebaran penyakit ini sangatlah mudah dikarenakan bisa melalui udara dan air minum. Meskipun penyakit ini tidak menyebabkan kematian ada kalanya kondisi ayam akan menjadi kurang prima dan bobotnya berkurang atau turun. Yang disebabkan oleh penyakit pilek yang mengandung bakteri haemophillus galinrum.

Gejala awalnya di tandai dengan keluarnya ingus encer dari lubang hidung dan berubah menjadi kental kekuning serta berbau anyir, mata tampak sayu dan mengantuk dan sering terjadinya pembengkakkan pada sekitar pelupuk mata. Kepala sering digeleng-gelengkan, gemetar, dan berjalan sempoyongan, pernafasan terganggu sering bersin-bersin dan terengah-engah seperti tercekik, ayam yang sakit tampak pucat, lesu dan kehilangan nafsu makan meskipun sering minum.

Cara mengobatinya dengan cara mengkaratina atau menyendirikan ayam yang sakit dalam kandang akan tetapi kandang harus bersih, disemprot dan harus dijemur dibawah terik matahari.

Ayam sakit segera diobati dengan menyuntikkan Sterptomycin 200mg/ekor selama 3 hari berturut-turut. Cara lain dengan memberikan obat, seperti Erithromycin, Tetrasulfa, dan Neoterrymycin. Dosis pemberian sesuai dengan petunjuknya. Untuk pencegahan, sebaiknya sejak kecil ayam disuntik dengan vaksin snot.

 *Tetelo ( Castle Disease atau Geleng -geleng)
 Tetelo biasanya ini muncul dengan tiba-tiba dan menyerang ayam segala umur. Angka kematian yang ditimbulkannya bisa mencapai 100%. Karena penyakit ayam ini mudah menular melalui peralatan kandang serta lantai kandang yang berdebu, kotor, dan lembap. Sisa pakan atau kotoran yang basah dan berbau juga menjadi pemicu munculnya penyakit ini.
Tetelo disebabkan oleh serangan Tortor furens, yang dikenal dengan virus ND. Gejala awal terlihat dari turunnya nafsu makan dan ayam terlihat lesu. Ayam lebih sering terlihat minum dibandingkan makan. Kotoran encer dan bewarna hijau keputihan. Tubuhnya gemetar, limbung,berjalan mundur dan berusaha mematuki ayam lain. Ayam sering bersin, batuk, dan mengorok pada malam hari. Selanjutnya, sayap akan terkulai dan terjadi kelumpuhan (paralysis) bahkan leher terputar (torticolis).
Sampai saat ini, tetelo tidak dapat diobati. Langkah yang harus diambil adalah menghindari kontak fisik antara ayam sakit dengan ayam sehat. Pencegahan penularan dilakukan dengan membakar bangkai ayam sakit. Untuk mencegah terulangnya penyakit ini, sebaiknya sejak kecil ayam divaksinasi dengan vaksin anti NCD

 *Berak darah (coccidisis)
 Penyakit ini menyerang alat pencernaan, seperti usus halus dan usus buntu. Berak darah akan berkembang biak dan merusak sel-sel epitel sehingga menyebabkan radang pada usus. Lama-kelamaan alat pencernaan akan rusak, pecah, dan mengeluarkan darah. Penularannya melalui pakan, air minum, peralatan kandang, kotoran, dan sisa pakan yang membusuk. Lantai kandang basah juga menjadi penyebab munculnya penyakit ini.
Berak darah disebabkan oleh protozoa Eimeria sp. Gejalanya antara lain ayam tampak lesu, pucat, mata sayu, tubuh lemah, dansayap menggantung. Nafsu makannya pun menurun. Selain itu, bulu terlihat berdiri dan kusam. Dubur basah dan kotor, sedangkan kotorannya encer, berlendir, bercampur dengan darah, dan berbau menyengat.
Ayam sakit segera dipisahkan dan ditempatkan di kandang terpisah. Selain itu, lalat, tikus, burung gereja, dan ayam lain yang bermain di sekitar kandang perlu dihindari. Pengobatan dilakukan dengan memberikan obat, seperti Coccidiostat, Trisulfa Drops, dan Sulfamix. Dosis obat yang di pakai tercantum pada label kemasan. Setelah sehat, sebaiknya ayam tersebut tidak dicampur dengan ayam lain terlebih dahulu.

  *Berak kapur (pullorum)
 Penularan penyakit dapat diturunkan induk kepada anaknya sebelum menetas, sedangkan penularan dari ayam lain melalui melalui kotoran, peralatan, mesin tetas, dan kontak langsung dengan ayam sakit. Angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam hingga mencapai 50%. Namun, ayam dewasa pun bisa terkena serangan penyakit ini.
Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Gejala yang terlihat adalah selera makan turun, bobot terus menyusut, tubuh lesu, menggigil, lemah, dan mengantuk. Ayam sakit mengalami mencret-mencret, sedangkan kloaka dan bulu-bulu di sekitarnya basah oleh kotoran encer bewarna hijau kecokelatan.
Ayam yang sudah sakit parah sebaiknya dibakar agar tidak menular ke ayam lain, sedangkan ayam sehat segera dipindahkan ke kandang lain yang sudah disemprotkan desinfekta. Peralatan kandang sebaiknya disterilkan dan ayam sehat segera diberi obat, seperti Furozalidone, Sulfonamida, Cotyvit Powder, dan Sulfamix.

*CRD (chronic respiratory disease)
 Penyakit pernapasan ini sebenarnya tidak ganas, tetapi bersifat kronis atau menahun sehingga dapat belangsung hingga berbulan-bulan. Meskipun angka kematian akibat penyakit ini kecil, tetapi biasanya diikuti oleh sekunder lain. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan ayam sakit, pakan, air minum, atau kandang. Penyakit ini mudah mewabah saat musim hujan.
CRD disebabkan oleh virus PPLO (Pleuro Pnemonia Like Organism). Gejala yang terlihat adalah lubang hidung mengeluarkan lendir, kental dan bewarna kuning. Akibatnya, ayam menjadi sulit bernafas dan berbunyi melengking saat bernafas, bersin-bersin, dan ngorok. Selain itu, muka tampak bengkak, lesu dan kandang mencret. Selera makan pun turun dan menyebabkan bobot menyusut drastis.
Ayam sakit harus dipindahkan ke kandang terpisah. Sanitasi kandang dan lingkungan harus selalu dijaga. Selain itu, kandang harus selalu mendapat sinar matahari dan udara segar. Demikian pula tempat pakan dan minum juga harus selalu dibersihkan. Untuk menambah daya tahan tubuh, pemberian vitamin perlu ditambahkan pada minumannya. Pengobatan dengan memberikan obat, seperti Streptomycin, Chlorcyclin, Lincomycin, dan Tylosin dengan dosis yang telah tertera pada label kemasan.

Friday, January 23, 2015

Cara sukses beternak ayam petelur

Cara Beternak Ayam Petelur Yang Benar.
Pada kesempatan ini akan disajikan tentang Cara Beternak Ayam Petelur yang Benar dan baik. Sebenarnya jika ayam petelur benar-benar dibudidayakan dengan benar maka akan meningkatkan pendapatan keluarga yang signifikan. Berikut ulasannya tentang tips/ cara beternak ayam petelur ( cara budidaya ayam petelur/ cara memelihara ayam petelur) yang benar.

Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yg dipelihara khusus utk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan & itik liar yg ditangkap & dipelihara serta dpt bertelur cukup banyak.
Ayam yg pertama masuk & mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras petelur white leghorn yg kurus & umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yg memang khusus utk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras memiliki klasifikasi sebagai petelur handal & pedaging yg enak. Mulai terjadi pula persaingan tajam antara telur & daging ayam ras dgn telur & daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep makanan tradisional saja. Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur. 

Sentra Peternakan ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa & Sumatera.
Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
1 :Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dgn ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini memiliki badan yg ramping/kurus-mungil/kecil & mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih & berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dgn berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki & menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus utk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas & keributan, & ayam ini mudah kaget & jika kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga jika kepanasan.
2:Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan & ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tdk kurus, tetapi juga tdk terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak & juga dpt menghasilkan daging yg banyak. Ayam ini disebut juga dgn ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yg cokelat, maka ayam ini disebut dgn ayam petelur cokelat yg umumnya memiliki warna bulu yg cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yg cokelat daripada yg putih, tapi dari segi gizi & rasa relatif sama. Satu hal yg berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih & produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dgn rasa yg enak.
Ayam-ayam petelur unggul yg ada sangat baik dipakai sebagai plasma nutfah utk menghasilkan bibit yg bermutu. Hasil kotoran & limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yg dpt diolah menjadi pupuk kandang, kompos atau sumber energi (biogas). Sedangkan seperti usus & jeroan ayam dpt dijadikan sebagai pakan ternak unggas setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan juga dlm upacara keagamaan.
*Syarat Lokasi yg baik utk budidaya ayam petelur adalah : 

-Lokasi yg jauh dari keramaian/perumahan penduduk. 
-Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran. 
-Lokasi terpilih bersifat menetap, tdk berpindah-pindah.

*Pedoman teknis beternak ayam petelur antara lain:
Penyiapan Sarana & Peralatan. 
1. Kandang
Iklim kandang yg cocok utk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan & atau pemanasan kandang sesuai dgn aturan yg ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi & tdk melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yg baik, jangan membuat kandang dgn permukaan lahan yg berbukit karena menghalangi sirkulasi udara & membahayakan aliran air permukaan jika turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dgn sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dlm kandang. utk kontruksi kandang tdk harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih & tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan & sistem alat penerangan.
*Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
-Sistem kandang koloni, satu kandang utk banyak ayam yg terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;
Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dgn sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dlm kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang utk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dlm peternakan ayam petelur komersial.
*Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:
-kandang dgn lantai liter, kandang ini dibuat dgn lantai yg dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi & kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;
-kandang dgn lantai kolong berlubang, lantai utk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dgn lubang-lubang diantaranya, yg nantinya utk membuang tinja ayam & langsung ke tempat penampungan;
-kandang dgn lantai campuran liter dgn kolong berlubang, dgn perbandingan 40% luas lantai kandang utk alas liter & 60% luas lantai dgn kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan & 30% di kiri).
2. Peralatan
a). Litter (alas lantai) 
Alas lantai/litter harus dlm keadaan kering, maka tdk ada atap yg bocor & air hujan tdk ada yg masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur & pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dgn panjang antara 3–5 cm utk pengganti kulit padi/sekam.
Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur & kulit telur tdk kotor, dpt dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg cukup utk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dgn lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tdk pecah & terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur & dibuat lubah yg lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
Tempat bertengger utk tempat istirahat/tidur. 
Dibuat dekat dinding & diusahakan kotoran jatuh ke lantai yg mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin & letaknya lebih rendah dari tempat bertelur. Tempat makan, minum & tempat grit
Tempat makan & minum harus tersedia cukup
Bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yg kuat & tdk bocor juga tdk berkarat. utk tempat grit dgn kotak khusus.
*Penyiapan Bibit.

Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
-Ayam petelur harus sehat & tdk cacat fisiknya.
-Pertumbuhan & perkembangan normal.
-Ayam petelur berasal dari bibit yg diketahui keunggulannya.
*Ada beberapa pedoman teknis utk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
-Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yg sehat.
-Bulu tampak halus & penuh serta baik pertumbuhannya .
-Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
-Anak ayam mempunyak nafsu makan yg baik.
-Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
-Tidak ada letakan tinja diduburnya. 
1. Pemilihan Bibit & Calon Induk.
Penyiapan bibit ayam petelur yg berkreteria baik dlm hal ini tergantung sebagai berikut: 
Konversi Ransum. Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yg dihabiskan ayam dlm menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dgn ransum per kilogram telur. Ayam yg baik akan makan sejumlah ransum & menghasilkan telur yg lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yg dimakannya. Jika ayam itu makan terlalu banyak & bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Jika bibit ayam memiliki konversi yg kecil maka bibit itu dpt dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam & juga dpt diketahui dari lembaran daging yg sering dibagikan pembibit kepada peternak dlm setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
Produksi Telur. Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yg dpt memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yg produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tdk menguntungkan. 
Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan. Apajika kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam utk bertelur hanya dlm sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dpt dilihat pada data di bawah ini. - Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
* Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.
*Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.
*H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.
*Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
*Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
*Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
*Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
*Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.
*Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
*Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur. 

#Pemeliharaan
Sanitasi & Tindakan Preventif
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja. Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pada ternak dgn merek & dosis sesuai catatan pada label yg dari poultry shoup. 
Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) & fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas & kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
#Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor & minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yg dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
#Kwalitas & kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% & energi (ME) 2900-3400 Kcal.
Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dlm empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor & minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram. 
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dlm hal ini dikelompokkan dlm 2 (dua) fase yaitu:
a). Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor;
minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor;
minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yg dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula & obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yg diberikan adalah 50 gram/liter air.

b). Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dlm masing-masing minggu yaitu
minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;
minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor &
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor. 
Pemberian Vaksinasi & Obat 
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yg menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting utk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
-Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yg ditimbulkan lebih lama daripada dgn vaksin inaktif/pasif.  
-Vaksin inaktif, adalah vaksin yg mengandung virus yg telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yg ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yg diduga sakit. 
#Macam-macam vaksin:
*Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
*Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
*Vaksin NCD HB-1/Pestos.
*Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
*Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex utk Marek. 
#Persyaratan dlm vaksinasi adalah:
-Ayam yg divaksinasi harus sehat.
-Dosis & kemasan vaksin harus tepat.
-Sterilisasi alat-alat. 
#Pemeliharaan Kandang 
Agar bangunan kandang dpt berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga/dicek apajika ada bagian yg rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. dgn demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yg dipelihara.
#Hama penyakit yg menyerang ayam petelur adalah:
*Penyakit karena Bakteri
*Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dgn angka kematian yg tinggi.
Penyebab: Salmonella pullorum. Pengendalian: diobati dgn antibiotika
*Foel typhoid
Sasaran yg disering adalah ayam muda/remaja & dewasa.
Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala: ayam mengeluarkan tinja yg berwarna hijau kekuningan.
Pengendalian: dgn antibiotika/preparat sulfa.
*Parathyphoid
Menyerang ayam dibawah umur satu bulan.
Penyebab: bakteri dari genus Salmonella.
Pengendalian: dgn preparat sulfa/obat sejenisnya.
*Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun & burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida.
Gejala: pada serangan yg serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
Pengendalian: dgn antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
*Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam & terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri & virus.
Gejala: ayam yg terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dpt disembuhkan dgn antibiotia/preparat sulfa.
*CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yg populer di Indonesia. Menyerang anak ayam & ayam remaja.
Pengendalian: dilakukan dgn antibiotika (Spiramisin & Tilosin).
*Infeksi synovitis
Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler & kalkun.
Penyebab: bakteri dari genus *Mycoplasma.
Pengendalian: dgn antibiotika.
#Penyakit karena Virus
*Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yg populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan. Penemuan tersebut tdk tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi & diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
*Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yg serius utk anak ayam & ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Jika menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tdk normal, putih telur encer & kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yg normal selalu ada ditengah). tdk ada pengobatan utk penyakit ini tetapi dpt dicegah dgn vaksinasi.
*Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yg serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yg diindetifikasikan dgn Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dgn desinfektan, misalnya karbol.
Pengendalian:
belum ada obat utk mengatasi penyakit ini;
pencegahan dilakukan dgn vaksinasi & sanitasi yg ketat.
*Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yg terserang akan bercak-bercak cacar.
Penyebab: virus Borreliota avium.
Pengendalian: dgn vaksinasi.
Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%.
Pengendalian: dgn vaksinasi.
Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.
*Penyakit karena Jamur & Toksin
Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yg merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yg kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yg menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :
Muntah darah hitam (Gizzerosin)
Ciri kerusakan total pada gizzard ayam.
Penyebab: adalah racun dlm tepung ikan tetapi tdk semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan yg menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
Pengendalian: belum ada.
Racun dari bungkil kacang
Minyak yg tinggi dlm bungkil kelapa & bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. utk menghindari keracunan bungkil kacang maka dlm rancung tdk digunakan antioksidan atau bungkil kacang & bungkil kelapa yg mengandung kadar lemak tinggi.
*Penyakit karena Parasit
Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yg bersih & terpelihara baik. Tetapi peternakan yg kotor banyak siput air & minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan.
Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot & kurang aktif.
*Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tdk terlihat tapi jika bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yg tdk terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dgn cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tdk boleh mengenai tangan & mata secara langsung & penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tdk aktif.
*Penyakit karena Protozoa
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis & Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang & genangan air.
#Panen Ayam Petelur:
*Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yg dihasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dlm sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yg disebabkan oleh virus dpt terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.Hasil Tambahan
Hasil tambahan yg dpt dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yg telah tua (afkir) & kotoran yg dpt dijual utk dijadikan pupuk kandang.Pengumpulan
Telur yg telah dihasilkan diambil & diletakkan di atas egg tray (nampan telur). dlm pengambilan & pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yg normal dgn yg abnormal. Telur normal adalah telur yg oval, bersih & kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dgn volume sebesar 63 cc. Telur yg abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Pembersihan
Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yg kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yg terkena litter dpt dibersihkan dgn amplas besi yg halus, dicuci secara khusus atau dgn cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan utk telur tetas.

Demikian artikel ttg Cara Beternak Ayam Petelur Yang Benar, semoga bermanfaat.

Cara sukses beternak ayam kampung

BUDIDAYA AYAM KAMPUNG

Untuk
mengetahui berapa besar modal yang harus diinvestasi dalam usaha
pemeliharaan ayam kampung dan berapa jumlah keuntungan yang diperoleh,
maka dibawah ini penulis mencoba membuat perhitungan berdasarkan
catatan harian pengeluaran seorang peternak. Ukuran kandang panjang 8
meter lebar 2,5 meter dan tinggi 3 meter. Ukuran pagar keliling,
panjang 18 meter, lebar 10 meter dan tinggi 2,7 meter. Kandang
tersebut digunakan untuk memelihara 155 ekor ayam muda yang terdiri
dari 150 ekor ayam betina dan 5 ekor jantan dengan umur rata-rata 4
bulan. Ayam-ayam tersebut dibeli dengan Rp 9.000,00/ekor. Porsi pakan
100 gr /ekor/hari, pada bulan ke dua dan ke tiga porsi pakan di naikkan
masing-masing sebesar 20%dan 25%. Di
bulan ke empat dari masa pemeliharaan ayam–ayam tersebut telah mulai
bertelur, dengan jumlah rata-rata 14 butir per periodenya. Untuk
meningkatkan jumlah produksi telor, sengaja peternak menerapkan metode
siklus reproduksi, yaitu dengan jalan : 1. memisahkan induk dari telurnya dengan hanya satu butir telor pada sarangannya . 2. pada induk–induk yang mulai memperlihatkan tanda-tanda mengeram secepatnya di mandikan Dari kedua perlakuan diatas maka ditahun satu masa produksinya dapat diatur sebanyak lima kali . Pada
bulan ke 7 dari keseluruhan produksi telor 10% dieramkan sedangkan
sisanya dijual. Untuk tugas pengeraman sengaja digunakan untuk ayam
sebanyak 20 ekor, sehingga pada bulan ke delapan terjadi penurunan
produksi telur .
Setelah menetas induk dan DOC dipisah, kemudian induk dimandikan. Pada
bulan ke sembilan produksi telur mulai meningkat. Dalam produksi ayam
kampung ini yang perlu di ketahui adalah :
- Fertilitas =96%
-Daya tetas =90 %
-Kematian = 3%
-Umur Penetasan 21 hari
-Pemberian faksin dilakukan sebanyak 4 kali selama pemeliharaan.
DOC
setelah dipisah dari induknya ditempatkan dalam kotak dos beralaskan
sekam padi yang di campur sedikit kapur, tanpa diberi bantuan induk
buatan (Listrik lampu minyak) sedang sebagai sumber penghangat DOC akan
memperoleh dari panas tubunya sendiri. Pada pemeliharaan ditahun kedua
siklus reproduksi pertahunya diatur sebanyak 11 kali, dengan demikian
diharapkan pada peningkatan dalam jumlah produksi (telur) selain itu
pada pemeliharaan ini ada tambahan populasi ayam sebanyak 175 ekor
betina dan 8 ekor pejantan. Untuk menghindarkan terjadinya
“kanibalisme” oleh ayam yang lebih kuat, maka dibuat kandang baru.
Dibulan kelima ayam-ayam tersebut sudah mulai bertelur, dengan demikian
ada kenaikan dalam jumlah produksi telur. Dari jumlah produk
perharinya, resiko pecah atau retak diperhitungkan sebanyak 6 butir
atau 180 per bulan (angka rata-rata), dan ini oleh peternak
dimanfaatkan untuk lauk. Sehingga total keseluruhan yang dikomsumsi
adalah 17x180 butir=30.60 butir, sedang yang dijual sebanyak 49.300
butir dengan harga 850.

A. Pemberian Pakan
1.Untuk ayam muda –dewasa, 100 gr /ekor/hari
Jumlah pakan per hari untuk 155 ekor =(100x 155) kg: 1000 = 15,5 kg.
Jumlah pakan bulan I = 30x15,5 kg = 465 kg
Jumlah pakan bulan II= (0,2x465 kg)+465 kg = 558 kg
Jumlah pakan bulan III= (0,25x558kg)+558kg = 697,5 kg
Jumlan pakan bulan IV – umur 2 tahun = 17x697,5 kg =11.857,5 kg
Total pemberian pakan =13,578 kg

2. Untuk DOC 60 gr/ekor/hari, sampai umur 3 bulan
Jumlah pakan untuk 189 DOC (189 x 60)kg :1000 = 11,34 kg
Jumlah pakan bulan I 30 x 11,34kg = 340,20 kg
Jumlah pakan bulan II(mortalitas 3%)(0,15x60)+60x183 x30x1kg = 378,81 kg 1000 jumlah pakan bulan III (0,15x378,81kg)+378,81kg = 435,63 kg
Total pemberian pakan = 1.154,64 kg
3.

3. Untuk ayam muda –dewasa, 100gr/ekor/hari
Jumlah pakan per hari untuk 183 ekor (100x183)kg: 1000 = 18,3 kg
Jumlah pakan bulan I =30x18,3 = 549 kg
Jumlah pakan bulan II =(0,2x549)kg+549kg = 658,8kg
Jumlah pakan bulan III =(0,25x658,8)kg+658,8kg = 823,5kg
Jumlah pakan bluan IV –bulan keXI = 10x823,5kg = 8.235 kg
Total pemberian pakan = 10.266,3kg

B. Analisa Biaya
1. Input
a. Biaya Infestasi
-Pembuatan kandang tahun 1 = Rp.35.000,00
-Pembuatan kandang dan Box tahun 11 =Rp.40.000,00
-Pembuatan pagar keliling =Rp.125.000,00
Total biaya investasi =Rp.200.000,00 (1)

b. Biaya Operasi
-Pembelian 155 ekor ayam=155xRp900,00 =Rp.139.500,00
-Pembelian untuk 155 ekor ayam=13.578xRp120,00 =Rp.1.29.360,00
-Pembelian pakan untuk 189 DOC sampai umur 3 bulan =1.154,64xRp.120,00 = Rp.138.556,80
-Pembelian pakan untuk 183 ekor ayam=Rp.10.266,3x120,00 =Rp.1.231.956,00 + Total pembelian pakan =Rp.2.999.872,80

-Biaya vaksin dan obat cacing untuk ayam muda dan dewasa =Rp.3.000 ,00
-Biaya vaksin dan obat cacing/DOC =Rp.1.000 ,00 Total biaya operasi =Rp.139.500,00 + Rp.2.999.872,80 + Rp 4000,00 =Rp.3.143.372,80

c. Penyusutan dan Perbaikan
-Penyusutan kandang 1 tahun =Rp.2.500,00
-Penyusutan pagar 1 tahun =Rp.3.000.00
-Perbaikan kandang 1 tahun =Rp. 4.000,00 `
-Perbaikan kandang 1 tahun =Rp. 5000,00
Total =Rp. 14.50000

2.Output
-Penjualan telur selama pemeliharaan= 49.300xRp850,00=Rp 41 905.000,00
-Penjualan ayam afkir @Rp40.000,00 =Rp 6.200.000,00
- Penjualan dari telur yang dikomsumsi =3060x500=Rp 1.530.000,00
Total Rp 49.635.000,00

C. Keuntungan Yang Diperoleh
Rp 49.635.000,00 – Rp25.034.099.00 = 24.600.001,00 Rp24.600.001,00 : 20bln = Rp 1.230.000,00 /bln

  Ok gan itu tadi prediksi dari kami, selamat mencoba ya gan salam sukses.